Baby ASI Kok Diare Ya? Kan Cuman Minum ASI?

Posted: 29 Apr 2023

Diare merupakan salah satu masalah yang umum terjadi pada baby. Sebab, sistem pencernaan dan daya tahan tubuh baby belum berkembang sempurna sehingga lebih rentan untuk terserang infeksi. Meski umum terjadi, bukan berarti bisa disepelekan ya mom.

Melansir Very Well Family, ada berbagai penyebab baby mengalami diare, seperti adanya gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau kuman atau adanya efek penggunaan obat tertentu. Namun tidak hanya itu, baby yang masih mengkonsumsi ASI ternyata juga dapat mengalami diare. Lalu, apakah asupan yang dikonsumsi Mommy dapat menyebabkan baby alami diare?

Beberapa makanan yang mommy konsumsi dapat memicu alergi pada baby yang menyebabkan anak mengalami kondisi diare. Ada beberapa asupan makanan yang perlu mommy perhatikan, seperti susu sapi, coklat, makanan pedas, makanan yang mengandung gas, dan juga makanan atau minuman yang mengandung kafein tinggi.

Selain dari makanan, sebaiknya mommy juga perhatikan saat mengkonsumsi jenis obat-obatan tertentu, salah satunya adalah obat pencahar. Pelunak feses dan beberapa suplemen dapat memberikan efek samping pada baby yang masih mengkonsumsi ASI, salah satunya diare.

Terkadang mommy akan kesulitan menentukan kapan baby mengalami diare. Hal ini disebabkan feses baby yang masih sangat bervariasi. Namun, sebaiknya ketahui beberapa kondisi yang menandakan diare pada baby, seperti feses yang berair dan sangat cair tanpa ampas bercampur darah atau lendir, lebih hijau dan gelap dibandingkan feses normal, dan bau yang sangat menyengat. Frekuensi bab nya lebih dari lima kali disertai rewel.

Saat baby mengalami diare, tentunya akan banyak cairan yang terbuang. Sebaiknya segera konsultasikan dengan DSA dan berikan pertolongan pertama pada baby agar tidak mengalami dehidrasi. Ketika cairan yang keluar lebih banyak dibandingkan asupan yang masuk, kondisi ini dapat meningkatkan risiko dehidrasi sebagai komplikasi diare pada baby. Mommy bisa tetap coba cukupi kebutuhan cairan baby dengan tawarkan baby untuk menyusu per 2-3 jam sekali (untuk baby di bawah 6 bulan) dan 3-4 jam sekali (untuk baby 6 bulan keatas).

Berikut ini beberapa tanda dehidrasi pada baby:

  • Menurunnya jumlah buang air kecil.
  • Mulut dan bibir yang menjadi kering.
  • Tidak mengeluarkan air mata saat menangis.
  • Memiliki cekungan pada ubun-ubun.
  • Menjadi lebih pasif dan tidak banyak bergerak.

Itulah beberapa tanda baby dehidrasi yang perlu mommy perhatikan. Jangan abaikan jika diare yang dialami oleh anak disertai dengan beberapa tanda lain, seperti demam, baby terlihat tidak nyaman, baby kesulitan untuk istirahat atau tidur, muntah, dan diare yang tidak hilang selama 24 jam.

Mom Uung Author

Author:
Mom Uung

Related Journals